Monday, April 14, 2008

SUTERA

Makanan ulat sutera hanyalah daun murbei ulat sendiri berasal dari China.
Ulat sutera mempunyai nafsu makan yang besar. Ia makan siang dan malam secara terus menerus Dengan itu mereka cepat membesar. Apabila warna kepala mereka berubah menjadi agak gelap ia berarti sudah waktunya bagi mereka berganti kulit.ulat sutera melakukan ganti kulit sebanyak empat kali, badan mereka menjadi kekuningan atau transparan dan kulit mereka lebih ketat yang menunjukkan kalau mereka akan membalut diri mereka dengan benang sutera atau sering disebut mengokon.
Ulat sutera menghasilkan kokon yang kemudian diolah menjadi kain atau pakaian. Kokon ini menghasilkan benang mentah kira-kira 300 hingga 900.
Dalam siklus hidupnya ulat sutera mempunyai metamorfosa sempurna mulai dari larva,pupa sampai dengan kupu-kupu.Ulat sutera terbagi dalam 5 instar yaitu : instar 1,2,dan 3 disebut ulat kecil dengan umur sekitar 12 hari dan instar 4,5 disebut ulat besar dengan umur sekitar 13 hari
proses budidaya ulat sutera adalah:
1). Budidaya Ulat Sutera :
1.Budidaya Daun Murbei
2.Penetasan Telur Ulat Sutera
3.Pemeliharaan Ulat Kecil
4.Pemeliharaan Ulat Besar
5.Pengokonan
6.Penanganan Kokon
7.Pemintalan

2). Persiapan pemeliharaan
a. Daun Murbei
Daun murbei dan kondisi lingkungan pada waktu ulat sutera instar I dan instar II sangat berpengaruh terhadap kondisi dan pertumbuhan ulat.
b. Bibit Ulat Sutera
Jumlah bibit ulat sutera yang akan dipelihara harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah daun yang tersedia di kebun murbei, kapasitas ruang serta peralatan pemeliharaan
c. Ruang pemeliharaan
Pemeliharaan ulat sutera dapat berhasil apabila ulat kecil di pelihara dalam ruangan khusus yang di sebut ruang ulat kecil (RUK) bangunan RUK harus memenuhi berbagai persyaratan diantaranya :
• Harus dekat dengan daun murbei
• Kondisi disekitar bangunan bersih
• Ruangan pemeliharaan harus bersih,kering dan terdapat ventilasi yang cukup untuk pergantian udara
• Terdapat ruangan penyimpanan daun yang terpisah dari ruangan pemeliharaan
• Tempat pembuangan kotoran ulat diletakan jauh dari bangunan sekitar 50m dari tempat pemeliharaan
d. Peralatan dan Bahan Pemeliharaan

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pemeliharaan ulat sutera antara lain : kotak pemeliharaan yang dilengkapi dengan rak-rak, keranjang daun, gunting setek, pisau rajang daun, ember, baskom plastik, jarinag pembersih, ayakan plastik, suntik bambu, bulu ayam, kain belacu, kertas alas, kertas parafin atau kertas roti, sapu, sikat, lap tangan, kapur dan kaporit.
e. Pembersihan dan Desinfeksi Ruangan Peralatan Pemeliharaan
Ruangan ulat harus benar-benar bersih karena ulat sutera peka terhadap penyakit. Dengan demikian perlindungan ulat terhadap serangan penyakit merupakan hal yang sangat penting.

Pencegahan dilakukan dengan cara pembersihan lingkungan, ruangan, dan peralatan pemeliharaan. Bahan yang digunakan untuk desinfeksi adalah kaporit.

Bahan desinfeksi tersebut dilarutkan dalam air dengan perbandingan air 50 liter dengan kaporit 250 gram yang menggunakan alat power sprayer, bahan tersebut disemprotkan meratakedinding luar dan dalam, dan sebagainya.


C). Cara atau proses pemintalan benang adalah :
1.kokon disortasi
2.pupa dimatikan
3.perebusan
4.reeling
5.rereeling
6.benang

Manfaat ulat sutera secara medis yaitu ulat sutra yang bisa dijadikan obat tradisional adalah "ulat sutra kaku" Ia adalah larva kering 4–5th yang mati dimanfaatkan untuk mengobati masuk angin, mencairkan dahak dan meringankan kejang-kejang
Beberapa analisis menyatakan bahwa sutera alam mempunyai prospek yang baik, dan diperkirakan permintaan sutera akan meningkat antara 2 – 3 % per tahun (ISA) sementara FAO meramalkan lebih besar hingga 5%, sementara peningkatan permintaan di Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 12,24% (Sri Utami Kuncoro)